Minggu, 03 Juli 2011

MBERUMBENGUS

Nama ''MBERUMBENGUS'' memang sulit diucapkan dan mungkin lucu didengar.
Walau demikian, sebagian besar orang di Desa Ronggakoe dan sekitarnya menyadari bahwa dari sanalah nenek moyang bahkan orang tua mereka berasal.
Mberumbengus adalah kampung para leluhurnya.

Nama kampung ini pada awalnya diberikan oleh orang-orang suku Rongga yang mendiami kampung ini jauh sebelum orang-orang suku Suka menetap di kampung ini.
Mulanya,orang Rongga menamai kampung ini 'Mberimbengi' menurut aksen Rongga.
Mberimbengi diambil dari nama rumput liar berbunga indah yang hanya ada di tempat itu.
Sayangnya,tumbuhan ini keburu punah sebelum dilakukan penelitian.
Setelah beberapa waktu kemudian,orang- orang Suka yang menetap di kampung ini mengubah nama 'Mberimbengi' menjadi 'Mberumbengus' menurut aksen mereka.
Demikianlah asal mula pemberian nama kampung yang unik ini.

Sekarang ini,hanya orang-orang dari suku Suka yang menetap di kampung ini. Banyak orang menganggap bahwa Mberumbengus merupakan kampung leluhurnya orang-orang Suka.

Walaupun demikian,keberadaan orang-orang Rongga pada zaman dahulu di kampung ini masih dapat dilihat dari beberapa kuburan ala Rongga pada masa itu yang menancapkan tiang batu di atas kuburan.
Karena tidak terawat dan terkikis erosi,keberadaan kuburan Rongga mulai hilang.
Jejak kehadiran orang Rongga di kampung ini juga dapat dilihat dari adanya 'batu asah' yang disebut 'peso' dalam bahasa setempat yang kini terletak di ujung timur kampung Mberumbengus.
Batu asah yang berukuran cukup besar ini merupakan milik sang legenda raksasa dari Rongga yang bernama Nggurumoma.
Tidak diketahui dengan pasti seberapa besar ukuran badan si raksasa ini.
Namun dalam cerita turun temurun,ukuran pinggang Nggurumoma mencapai tujuh jengkal orang dewasa.Dalam bahasa Rongga disebut 'longgo pangga lima zua'
Bìsa dibayangkan bagaimana kalau dibandingkan dengan ukuran pinggang orang dewasa normal yang cuma satu jengkal.

Demikianlah nama Nggurumoma selalu disebut dan dikenang oleh orang-orang Mberumbengus maupun orang Rongga.